Tentunya kita sering mendengar kata-kata
penipu atau penipuan berkaitan dengan bisnis online. Iya, dunia bisnis online
sangat erat kaitannya dengan “Trust”, dan tingkatannya melebihi bisnis
konvensional. Dalam proses transaksi barang atau pembayaran dilakukan tidak
adanya kontak secara langsung dan wujud fisik tempat usahanya membuat konsumen
sangat sensitif dengan bidang bisnis ini. Salah satu contoh yang bisa diambil
adalah bisnis online adalah belanja di toko online.
Akhir-akhir ini muncul beberapa toko
online di Indonesia. Namun, minimnya sosialisasi sistem dan tidak terbiasanya
masyarakat di Indonesia untuk berbelanja online, menimbulkan keraguan akan
kebenaran layanannya.
Ada berbagai toko online ternama di
bidang ini, antara lain Blibli, Lazada, OLX, Zalora, Elevenia, Tokopedia, dsb.
Lalu, apakah kehadiran mereka di Indonesia ini memang rentan dengan penipuan?
Apakah kata-kata penipu ini memang layak disematkan ke Blibli.com, dan yang
lainnya? Apalagi di Google sudah otomatis muncul kata Blibli.com Penipu, Blibli.com
penipuan, Lazada penipu, Elevenia Penipu dll, ketika kita melakukan pencarian
dengan kata perusahaan tersebut.
Hal ini tentu menimbulkan tanda
tanya dan keraguan bagi kita sebagai konsumen. Namun, untuk mengetahui hal itu,
kita harus mengenal lebih dalam tentang mereka dari konsep bisnis dan
pengalaman pribadi konsumen. Dalam kesempatan kali ini, saya akan coba sedikit
mengupasnya dari pengalaman pribadi konsumen, sehingga kita mengetahui
kebenaran identitas mereka di Indonesia.
Seiring dengan kemajuan teknologi
bermunculan suatu layanan alternatif yang pada dasarnya memiliki banyak
keunggulan jika dilihat dari segi manapun. Layanan berupa toko online merupakan
layanan bisnis yang belakangan ini berkembang dengan pesat di Indonesia. Mereka
muncul dan berkembang karena tingginya minat masyarakat di Indonesia untuk
belanja online. Lalu apakah layanan seperti ini sudah berbentuk badan
hukum dengan menjadi perseroan terbatas (PT)?
Tapi apakah ini cukup untuk
membuktikan bahwa mereka memang terpercaya? Pada intinya pertanyaan ini muncul
karena kita memang belum mengetahui dan ragu akan sistem layanannya.
Masing-masing dari toko online tentu memiliki sistem layanan yang berbeda. Kita
ambil contoh Blibli.com, yang semua proses pemesanannya dilakukan via online,
tanpa perlu konsumen datang untuk memesan.
Untuk kali ini saya akan lebih fokus
ke Blibli.com, karena kebetulan saya pernah belanja di sana karena banyak promo
menarik. Pertama kali tahu tentang Blibli.com ini dari iklan yang memang banyak
tersebar di website maupun di Google. Merasa tertarik dan penasaran dengan
tawarannya, akhirnya coba mengunjunginya. Akhirnya saya memutuskan untuk
membeli sebuah mainan rakit.
Dari kesan pertama itu, saya coba
cek lebih jauh tentang blibli.com ini di website lain. Intinya sih ingin tahu review dan
pendapat orang-orang yang pernah belanja di blibli.com. Hasilnya banyak yang
mengatakan isinya tentang himbauan kalau konsumen harus waspada karena ada
pihak-pihak yang coba mengambil kesempatan dalam kesempitan. Setelah saya baca
ternyata prosedur pemesanan mereka semuanya dilakukan secara online oleh
konsumen sendiri melalui websitenya. Dan untuk pembayarannya ini ditujukan ke
rekening atas nama PT Global Digital Niaga (Blibli.com), bukan ke akun nama
pribadi. Asumsi saya kalau ada peringatan seperti ini dari mereka, berarti
sudah ada orang yang pernah tertipu oleh pihak yang mengatasnamakan perusahaan
ini untuk keuntungannya sendiri.
Dari sini, saya dapat tambahan point
lagi kalau Blibli.com ini ternyata memang resmi dan terpercaya. Tapi saya
memutuskan untuk mencari tahu di social media, seperti Twitter. Entah kenapa,
Twitter saat ini lebih digemari masyarakat Indonesia ketimbang Facebook dalam
hal aktifitas sosial. Kebetulan Blibli.com ini punya akun Twitter, dan umumnya
kalau mereka memang terpercaya, pasti akan banyak orang yang membicarakannya di
Twitter. Akhirnya saya coba cari dengan kata Blibli.com, dan hasilnya memang
seperti dugaan saya. Banyak pengguna Twitter yang membicarakan Blibli.com,
selain itu juga ada komunikasi rutin antara pihak Blibli.com dengan
konsumennya.
Dari sini, saya jadi yakin kalau toko online di Indonesia seperti
Blibli.com, Lazada, Zalora, Elevenia, OLX, dll memang terpercaya. Tapi, kita
juga perlu pelajari lebih dulu tata cara pemesanan mereka sebelum memutuskan
untuk membeli. Intinya kita harus lebih teliti, cermat dan jangan mudah
percaya, agar nantinya tidak tertipu sama pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab dan mengatasnamakan perusahaan manapun. Baiknya kalau memang ada yang
begitu, kita coba tanyakan dan konfirmasi langsung ke pihak perusahaan. Jadi
kita bisa dapat jawaban yang jelas tentang semuanya. Layanan bisnis online ini
memang masih hal yang baru dan belum umum bagi sebagian besar masyarakat di
Indonesia. Kehadiran mereka sebenarnya baik, dan bisa jadi alternatif yang
menguntungkan konsumen dari berbagai sisi. Tapi kembali lagi ke pribadi
masing-masing, apakah kita siap menerima dan percaya kepada layanan online.
Selamat berbelanja.